Jawab Iblis : "Ya Rasulullah, demi kemuliaanmu aku akan bersungguh-sungguh menyesatkan umat manusia dari mengikuti ajaramu. Aku akan mencampurkan lelaki dengan wanita supaya mudah aku mencelah di tengah'a."
Tanya Rasulullah lagi : "Wahai Iblis! Apa lagi yg engkau musykilkan ?"
Jawab Iblis : "Ya Muhammad! Sebenar'a aku amat heran dengan sikap umatmu dalam dua perkara yaitu :
pertama : Mereka mengakui mencintai Allah swt tetapi pada masa yg sama mereka masih melakukan maksiat dan perbuatan munkar.
kedua : mereka sangat benci akan tabiatku tetapi mereka masih mau mengikuti segala hasutanku."
Firman Allah kepada Iblis : "Memang Engkau adalah makhluk terkutuk, demi kemuliaanku, akan aku berikan kpda umat Muhammad saw dua kegembiraan yaitu :
pertama : Kecintaan mereka terhadapku akan aku jadikan penebus dosa di atas kesalahan yg telah mereka lakukan karena ulahmu.
kedua : Marah'a mereka terhadapmu akan aku jadikan penebus dosa bagi maksiat yg telah mereka lakukan..."
Maka tercenganglah Iblis mendengar penjelasan sedemikian dari Allah swt, sadarlah Iblis bahwa umat Muhammad saw adalah umat yg disayangi Allah swt yg maha pengampun lagi maha mengasihi.
"Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)."
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk..? Sebab kalian akan membutuhkanku. "
Rasulullah saw bertanya kpda para jamaah, " Tahukah kalian siapakah yg memanggil dari luar itu."
Lalu Rasulullah menjelaskan, "Itu adalah Iblis terkutuk, semoga Allah senantiasa melakhnat'a."
Kemudian Umar ra meminta izin kpda Rasulullah saw sembari berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuh'a ?"
Beliau (Rasul saw) menjawab, "Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tdk tau bahwa ia termasuk makhluk yg tertunda kematian'a sampai batas waktu yg telah diketahui (Hari Kiamat),? akan tetapi sekarang silahkan kalian membukakan pintu untuk'a. Sebab ia diperintah untuk datang kesini, maka pahamilah apa yg ia ucapkan dan dengarkan apa yg akan ia ceritakan kpda kalian."
Ibnu Abbas berkata : Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk ditengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yg sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yg panjang'a sprti rambut kuda. Kedua kelopak mata'a terbelah keatas (tidak kesamping). Sedangkan kepala'a seperti kepala gajah yg sangat besar, gigi taring'a memanjang seperti taring babi. Sementara kedua bibir'a seperti bibir kerbau. Ia datang sembari memberi salam, "Assalamu'alaika ya Muhammad, Assalamualaikum a jamaa'atal-muslimin,' (Salam untukmu Muhammad, salam untukmu para hadirin) kata Iblis.
Nabi saw menjawab, : "Assalamu'lillah ya la'iin (Keselamatan hanya milik Alllah, Wahai makhluk yg terkutuk). saya mendengar engkau punya keperluan kpda kami. Apa keperluan tersebut wahai Iblis ?"
"Wahai Muhammad, saya datang kesini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang kesini karena terpaksa," tutur Iblis.
"Apa yg membuatmu terpaksa harus datang ke sini wahai makhluk terkutuk,? "tanya Rasulullah.
Iblis menjawab : "Telah datang kpdaku seorang malaikat yg diutus Tuhan Maha Agung dimana utusan itu barkata : "Sesungguh'a Allah swt memerintahmu untuk datang kpda Muhammad saw, sementara engkau adalah makhluk yg rendah dan hina, engkau harus memberitahu kepada'a, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak cucu Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yg ditanyakan Muhammad saw dengan jujur. maka demi kebesaran dan keagungan Allah swt, jika engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh Allah akan menjadikan engkau debu yg bakal dihempaskan angin, dan musuh-musuhmu akan senang. "Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang untuk menjawab apa yg engkau tanyakan dengan jujur."
Rasulullah saw mulai melempar pertanyaan kpda Iblis, "Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kpdaku, siapa orang yg paling engkau benci, ?"
Iblis menjawab dengan jujur, "Engkau, wahai Muhammad, adalah org yg paling aku benci dan kemudian orang2 mengikuti agamamu,"
“Lalu lagi yg paling engkau benci ? “Tanya Rasulullah saw.
“Seorang pemuda yg bertakwa dimana ia mencurahkan diri’a hanya kepada Allah swt,”jawab Iblis.
“Siapa lagi ?” Tanya Rasulullah saw.
“Orang yg senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar dan kecil serta najis),”tutur Iblis.
“Siapa lagi ?” Tanya Rasulullah saw.
“Orang fakir yg senantiasa bersabar, tidak pernah menuturkan kefakiran’a kpda siapapun dan juga tidak pernah mengeluh penderitaan yg dialami’a,” jawab Iblis.
“lalu bagaimana engkau tau kalau ia bersabar ?” tanya Rasulullah saw.
“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaan’a kpda makhluk yg sama dengan’a selama tiga hari, maka Allah swt tidak akan mencatat perbuatan’a dalam kelompok orang-orang yg sabar,” jelas Iblis.
“Lalu siapa lagi wahai Iblis ?” tanya Rasulullah saw.
“Orang kaya yg bersyukur”
“Lalu apa yg bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur ?”
“Bila saya melihat’a ia mengambil kekayaan’a dari apa saja yg dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempat’a.”
“Bagaimana kondisimu bila ummatku menjalankan shalat ?”
“Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar.”
“Mengapa wahai makhluk terkutuk ?”
“Sesungguh’a apabila seorang hamba bersujud kpda Allah sekali sujud, maka Allah akan mengangkat satu derajad kemuliaan. Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mreka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila membaca Al-qur’an, maka saya akan meleleh seperti timah yg dipanaskan. Apabila bersedekah, maka seakan-akan orang yg bersedekah itu mengambil kampak lal memotong saya menjadi dua.”
“Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan Iblis) ?”
“Sebab dalam sedekah ada empat perkara yg perlu diperhatikan : dengan sedekah itu Allah swt akan menurunkan keberkahan dalam harta’a, menjadikan ia disenangi dikalangan makhluk’a, dengan sedekah itu pula Allah swt menjadikan suatu penghalang antara dia dengan neraka dan akan menghindarkan segala bentuk bencana dan penyakit.”
“Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar ?”
“Ia sewaktu jahiliyyah saja tidak pernah taat kpdaku, apalagi sewaktu dalam Islam.”
“Bagaimana dengan Umar bin Khaththab ?”
“Demi Allah, setiap kali saya bertemu dengan’a, mesti akan lari dari’a.”
“Bagaimana dengan Utsman ?”
“Saya merasa malu terhadap orang yg malaikat saja malu kepada’a.”
“Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib ?”
“Saya berharap kpda allah untuk tak akan pernah dipertemukan oleh’a.”
“Segala puji bagi Allah yg telah menjadikan ummatku berbahagia dan mencelakakanmu dalam sampa batas waktu yg telah ditentukan.”
“Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak akan mati sampai batas waktu yg telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa berbahagia terhadap ummatmu, sementara saya bisa masuk kapan saja melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan, sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruh’a, baik yg bodoh maupun yg alim, yg awam maupun yg bisa membaca Al-qur’an, yg nakal maupun yg rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah yg mukhlis (murni)
“Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah yg mukhlis ?”
Iblis menjawab dengan panjang lebar, “Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yg masih suka harta dan suka dipuji maka ia belum murni karena Allah. Sesungguh’a seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sementara hati’a selalu bergantung pada kesenangan dunia, maka ia lebih taat kepadaku. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yg paling besar ? kemudian cinta kedudukan adalah dosa besar juga. Saya mempunyai tujuh puluh ribu anak, sedangkan tiap anak dari jumlah itu memiliki tujuh puluh ribu syetan. Diantara mereka ada yg saya tugaskan untuk menggoda ulama, menggoda para pemuda, menggoda orang tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yg saya tugaskan untuk menggoda orang yg tekun beribadah, menggoda orang yg zuhud. Mereka keluar masuk dari kondisi yg berbeda, dari satu pintu ke pintu yg lain’a, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hati’a, sehingga mereka beribadah tidak karena Allah, sementara mereka tidak merasakan itu. Apakah engkau lupa wahai Muhammad kisah seorang rahib yg berbuat ikhlas selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doa’a ia bisa menyembuhkan penyakit ? Akan tetapi saya tak pernah putus asa menggoda’a sampai ia sempat berbuat zina dan membunuh’a dan akhir’a ia mati dalam keadaan kafir. Itu semua berkat saya Muhammad.
Kebohongan itu berasal dari saya, saya adalah makhluk yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa yg bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia kekasihku. Menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istri’a (talak) maka hamper tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yg karena’a orang membiasakan lidah’a mengucapkan kata-kata tersebut, istri’a adalah haram bagi’a. kemudian dari pasangan itu menghasilkan keturunan haram. Sehingga semua’a masuk neraka gara-gara satu ucapan.
Wahai Muhammad, sesungguh’a diantara ummatmu ada orang yg menunda-nunda waktu shalat’a, ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada pada’a dan mengganggu’a, “Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yg engkau lakukan,’ sehingga ia menunda shalat’a, dan kemudian shalat diluar waktu’a. Akibat’a ia akan memikul dosa’a kelak. Kalau saya kalah, maka saya akan mengirim kepada’a salah seorang dari syetan-syetan manusia yg akan menibukkan’a. kalau saya masih kalah juga, maka saya diamkan sampai ia melakukan shalat. Ketika dalam shalat’a saya berkata meliriklah ke kanan dan ke kiri, akhir’a ia melirik. Maka pada saat itu wajah’a saya usap dengan tangan saya.
Wahai Muhammad engkau tahu kalau seseorang banyak melirik dalam shalat’a akan menanggung dosa’a. kalau dalam sholat ia mampu mengalahkan saya, sementara ia sholat sendirian, maka saya akan buat ia tergesa-gesa. Ia seperti ayam yg sedang makan, begitu tergesa-gesa. Kalau dalam sholat berjamaah, ia akan saya buat mendahului imam karena kepala’a saya tarik. Jika saya masih kalah juga, maka saya perintahkan meremas jemari’a sehingga bersuara, sesungguh’a ia termasuk orang yg bertasbih kpdku. Kalau ia masih mempan juga, maka saya tiup hidung’a sehingga dia menguap, saat itulah anak-anak saya masuk, dan ia makin rakus akan dunia dan berbagai perangkap’a.
Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sedangkan saya memerintahkan orang miskin untuk tidak shalat, dan saya berkata kpd’a “shalat hanya kewajiban orang-orang yg diberi nikmat.’ Kemudian untuk orang sakit, akan saya buat ia terlena dengan salah satu ayat Allah,” ………. dan tidak apa-apa bagi seorang yg sakit” (An-Nur : 61)”, padahal tidak apa-apa disini menyangkut tata cara normal’a, bukan tidak apa-apa untuk meninggalkan shalat, sehingga ia merasa aman ketika meninggalkan shalat, padahal jika ia mati saat itu juga, ia termasuk orang yg kafir dan Allah sungguh akan memurkai’a.
Bagaimana engkau merasa bahagia atas ummatmu wahai Muhammad, sedangkan saya bisa memurtadkan seperenam ummatmu ?”
Kemudian Rasulullah saw meneruskan pertanyaan, “Wahai makhluk terkutuk, siapa teman dudukmu ?”
“Orang yg suka makan riba”
“Lalu siapa teman dekatmu ?”
“Orang yg berzina”
“Siapa teman tidurmu ?”
“Orang yg mabuk”
“Siapa tamumu ?”
“Pencuri”
“Siapa utusanmu ?”
“Dukun / tukang sihir”
“Apa yg menyenangkan pandangan matamu ?”
“Orang yg bersumpah dengan talak”
“Siapa kekasihmu ?”
“Orang yg meninggalkan sholat jum’at”
“Wahai makhluk terkutuk, apa yg menyebabkan punggungmu patah ?”
“Suara ringkik kuda untuk berperang di jalan Allah”
“Apa yg menyebabkan tubuhmu meleleh ?”
“Tobat’a orang yg bertobat”
“Apa yg membuat hatimu panas ?”
“Orang yg beristighfar kpda Allah, baik siang maupun malam”
“Apa yg membuatmu merasa malu dan hina ?”
“Sedekah secara rahasia”
“Apa yg menyebabkan matamu buta ?”
“Sholat sunnah sebelum shubuh”
“Apa yg dapat membuat pecah kepalamu ?”
“Shalat berjamaah”
“Siapa orang yg bisa membahagiakanmu ?”
“Orang yg meninggalkan sholat”
“Siapa orang yg celaka menurut engkau ?”
“Orang yg dermawan atas nama Allah”
“Apa yg menyita pekerjaanmu ?”
“Majelis Ta’lim”
“Bagaimana engkau makan ?”
“Dengan tangan kiri dan jemariku”
“Dimana engkau berteduh ketika panas ?”
“Di bawah kuku manusia”
“Berapa kebutuhan yg pernah engkau minta kpda Allah ?”
“Sepuluh macam”
“Apa saja itu wahai makhluk terkutuk ?”
“Saya meminta agar say bisa berserikat dengan anak cucu Adam dalam harta dan kekayaan dan anak-anak mereka. Akhir’a Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. “Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan berilah janji mereka. Dan tidak ada yg di janjikan kpda mereka melainkan tipuan belaka.” (Al-Isra’:64).
Setiap harta yg tidak dikeluarkan zakat’a, maka saya akan ikut memakan’a. saya juga ikut memakan makanan yg bercampur riba dan haram serta segala macam harta yg tidak dimohonkan perlindungan kpda Allah dari saya yg terkutuk. Setiap orang yg tidak memohon perlindungan kpda Allah dari syetan ketika bersetubuh dengan istri’a, maka saya akan ikut bersetubuh. Akhir’a melahirkan anak yg mendengarkan dan taat kpda saya. Begitu juga orang yg naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yg tidak dihalalkan, maka saya adalah teman’a. “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yg berjalan kaki” (Al-Isra’:64).
Saya mohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka kamar mandi adalah rumahku.
Saya mohon agar saya punya mesjid, akhir’a pasar adalah mesjidku.
Saya mohon agar saya punya Al-qur’an, maka syair adalah Qur’anku.
Saya mohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah adzanku.
Saya mohon agar saya punya tempat tidur, maka orang mabuk adalah tempat tidurku.
Saya mohon agar di beri teman-teman dekat, maka orang yg menginfakkan harta’a adlh teman dekatku. “Sesungguh’a pemboros-pemboros itu dalah saudara syetan dan syetan itu adalah yg sangat ingkar kpda Tuhan’a” (Al-Isra’:27.)
Rasulullah berkata kepada Iblis, “Andaikan tidak setiap apa yg engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu”.
Lalu Iblis berkata lagi, “Wahai Muhammad, saya memohon agar saya bisa melihat anak cucu Adam tetapi mereka tidak melihatku. Kemudian Allah menjadikanku bisa mengalir melalui aliran darah mereka. Diriku bisa berjalan sesuai kehendakku kemana saja dengan cara apapun. Sesungguh’a orang yg mengikutiku lebih banyak dari orang yg mengikutimu.
Saya memiliki anak bernama Atamah (semoga Allah melakhnat’a) : Ia akan kencing dimata ummatmu sehingga mereka tertidur dan akhir’a meninggalkan sholat Isya’. Andaikan tidak karena’a tentu manusia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum sholat Isya.
Saya juga punya anak yg bernama Mutaqadhi ( semoga Allah mengutuk’a) : Tugas’a membangkitkan keinginan ummatmu untuk memamerkan harta dan kelebihan’a, sehingga Allah akan membatalkan 99 dari 100 pahala.
Kemudian anak saya yg lain Kuhyal (semoga Allah mencelakakan’a) : Dimana ia bertugas mengusapi celak mata ummatmu ketika berada di majelis Ta’lim dan ketika sholat jum’at, sehingga dia tertidur dan tidak mendengarkan khathib sehingga hilanglah pahala’a.
Setiap kali ada perempuan yg keluar rumah, sesungguh’a ada ribuan pasukanku yg mengikuti’a, mereka ada yg duduk dipinggul’a, dibuah dada’a, dibibir’a, dikuku’a, dan dilain tempat yg membuat perempuan itu menarik secara dunia, sehingga dia menabur maksiat yg siap disantap oleh para pemuda. Lain hal’a dengan ummatmu yg berjilbab, tentu saya menggoda’a tidak lewat cara itu, karena tubuh’a yg tertutup sangat sulit buat saya kalau masih menerapkan cara itu.
Wahai Muhammad, sebenar’a saya tidak bisa menyesatkan sedikitpun, Akan tetapi saya hanya bisa mengganggu dan menghiasi, mengotori pikiran’a dan menjanjikan janji-janji palsu. Seandai’a saya memiliki kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tak akan membiarkan segelintir manusia dimuka bumi ini masih sempat mengucapkan syahadat. Tidak ada lagi orang yg sholat dan puasa.
Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayah sedikitpun kpda siapapun. Akan tetapi tugasmu sama dengan tugasku yaitu mengajak. Engkau adalah utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau mempunyai kemampuan untuk member hidayah, tentu engkau tidak akan segelintir kafir pun dimuka bumi ini. Engkau hanyalah sebagaimana argumentasi (hujjah) Allah terhadap makhluk’a. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celaka’a orang.”
Lantas Rasulullah saw berkata kepada Iblis, “Wahai Abu Murrah (Iblis), apakah engkau masih ingin bertaubat dan kembali kpda Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk syurga.”
“Iblis menjawab, “Wahai Rasulullah, ketentuan ada’a aku adalah untuk mempertegas adanya engkau, begitu juga sebalik’a. Itulah hukum yg ditetapkan Allah swt dan aku MENIKMATINYA. Ketentuan telah memutuskan dan qalam pun telah kering dengan apa yg terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka maha suci Allah yg telah menjadikan engkau sebagai Tuan para Nabi dan Khathib para penduduk syurga. Sementara diriku dijadikan Tuan orang-orang yg celaka dan khathib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk celaka dan terusir. Ini adalah akhir dari apa yg saya beritahukan kpda engkau, dan saya mengatakan yg sejujur’a.”
# Semoga kisah ini lebih membuka mata hati kita akan musuh kita. Allah maha mengetahui #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar